Duduk termangu di bawah cahaya sinar
Terpaku pada setumpuk kertas bertulis
Cahaya tertangkap mulai menyempit
Tak terasa kelopak mata terpejam sudah
Setetes air memetakan pulau di buku
Tersadar, lalu diusapnya air yang masih tersisa
Cahaya menerang, lalu redup seketika
Terang redup silih berganti
Gerbang cahaya dibuka lebar dengan siraman wudhu
Kantuk tertepis seteguk kopi
Semangat di dada membara selalu
Otak terpusat menggapai ilmu
Walau tak sehebat Imam Syafi’i
Yang slalu terjaga hingga datang pagi
Inginku tetap meraih mmpi
Memburu ilmu hingga nafas terhenti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar